Rabu, 25 Maret 2015

Puisi

Kau yang lahir di alam para dewa
Tiada diiringi mengenal Bapa
Sekian waktu tak mengenal Bunda

Bukan salah Bapa
Bukan salah Bunda

Kau yang oleh bisikan gaib diserahkan
Pada sesepuh kau diletakkan di pangkuan dan pelukan
Bak kawah Tjandradimuka menikmati setiap tempaan
Kini nyata padamu hanya kesia-siaan

Paras elok yang membingkai aneka kepribadian
Dan jodohmu adalah kesunyian
Bukan salah Bapa
Bukan salah Bunda

Puisi

Nada asmara yang mengalun
Mengisyaratkan dua insan untuk bersatu
Meski dalam hati bergerjolak
Sulit untuk menjadi satu kubu

Entah, siapakah aku ini
Pengecut? tak bisa disebut demikian
Aku hanya mencoba diam 
Dengan memendam rasa kagum ini 

Hai yang terkasih,
Akupun tak tahu sampai kapan
Mungkin sekedar memberi perhatian
Menjadi pelindung secara diam-diam

Tak dapat kupungkiri, akupun cemburu
Ketika insan lain merangkul hari-harimu
Tapi apalah dayaku, 
yang hanya dapat memendam rasa ini
kepadamu...

Puisi

Kau yang lahir di alam para dewa
Tiada diiringi mengenal Bapa
Sekian waktu tak mengenal Bunda

Bukan salah Bapa
Bukan salah Bunda

Kau yang oleh bisikan gaib diserahkan
Pada sesepuh kau diletakkan di pangkuan dan pelukan
Bak kawah Tjandradimuka menikmati setiap tempaan
Kini nyata padamu hanya kesia-siaan

Paras elok yang membingkai aneka kepribadian
Dan jodohmu adalah kesunyian
Bukan salah Bapa
Bukan salah Bunda

Puisi

Aku terlelap dalam mimpi yang seakan nyata
terjebak dan enggan kembali dalam nyata
disana bersamamu...
bercengkrama manis...

Dan tersadar bahwa kau telah dengannya
sedang aku hanya lah masa lalu yang tak pantas untuk dilihat kembali..
Aku sadar kau terlampau tinggi untuk ku raih kembali

Sayank... 
Walau kita tak bersama namun rasa ini akan selalu untukmu
Menjagamu, mendoakanmu...
Aku sayang kamu sunshine ku....

Puisi

Kau yang lahir di alam para dewa
Tiada diiringi mengenal Bapa
Sekian waktu tak mengenal Bunda

Bukan salah Bapa
Bukan salah Bunda

Kau yang oleh bisikan gaib diserahkan
Pada sesepuh kau diletakkan di pangkuan dan pelukan
Bak kawah Tjandradimuka menikmati setiap tempaan
Kini nyata padamu hanya kesia-siaan

Paras elok yang membingkai aneka kepribadian
Dan jodohmu adalah kesunyian
Bukan salah Bapa
Bukan salah Bunda