Rabu, 19 November 2014

Telepati

Telepati adalah kemampuan untuk berkomunikasi atau saling menukarkan informasi dengan orang lain tanpa menggunakan indera.

Dalam film-film populer, telepati digambarkan begitu fantastis. Antara dua orang mampu saling bercakap-cakap tanpa perlu berbicara. Namun, tentu saja telepati tidak sespektakuler yang digambarkan dalam film populer. Kebanyakan informasi yang disampaikan dalam telepati hanyalah gambaran-gambaran singkat.

Telepati dipercaya melibatkan fisiologis tubuh. Tidak semata-mata pikiran yang bekerja. Penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang menyampaikan sebuah informasi telepatik kepada orang lain, terjadi perubahan fisiologis dalam diri pengirim. Pada saat seorang pengirim pesan diminta berkonsentrasi memikirkan penerima pesan, respon kulit galvanik atau GSR, yang merupakan detektor alamiah terhadap stres psikologis dalam diri seseorang, meningkat. Pada saat relaks, GSR-nya kembali menurun.
Penelitian di laboratorium tersebut juga menunjukkan bahwa pada saat pengirim pesan berkonsentrasi pada penerima pesan, dimana terjadi peningkatan GSR, penerima pesan juga mengalami kenaikan GSR. Saat pengirim pesan dalam kondisi relaks, secara otomatis, GSR penerima pesan juga ikut menurun. Padahal, penerima pesan tidak tahu apakah pengirim pesan sedang berkonsentrasi atau sedang relaks. Jadi, secara fisiologis, penerima pesan merespon perubahan fisiologis pengirim pesan.
Dalam bidang parapsikologi, telepati dianggap sebagai suatu bentuk indera keenam di mana informasi dihubungkan melalui kemampuan psi. Hal ini sering dikategorikan sama dengan prekognisi dan kewaskitaan. Berbagai percobaan telah digunakan untuk menguji kemampuan telepati. Di antara yang paling terkenal adalah penggunaan kartu Zener dan metode Ganzfeld.
Sumber: http://septinarika.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar